Idul Fitri nan Eksotis

Tidak terasa sudah hari ke-26 di bulan suci Ramadhan tahun ini. Kalau dibayangkan sih satu bulan itu terasa lama banget ya ? kalian merasakan hal yang sama kan ? saya yakin itu. Tapi entah kenapa hari itu menjadi cepat banget dan siapa yang sangka empat hari lagi adalah hari jatuhnya Hari Raya Idul Fitri, dimana para umat muslim di Indonesia saling memaafkan satu sama lain.

Oh ya! kalian harus tahu satu hal, tentang budaya silaturahmi keliling tetangga dan keluarga adalah tradisi atau budaya yang hanya dimiliki oleh Indonesia saja. Wah ! harus dipertahankan budaya nan sangat eksostis ini ( hahaha terlalu berlebihan ), karena hanya di Indonesia saja yang terdapat budaya unik seperti ini, di Inggris tidak ada budaya seperti ini, bahkan di Arab pun tidak ada.

Kalau menurutku ketika saya nglencer orang Jawa bilang atau silaturahmi adalah event yang sangat saya tunggu ketika saya masih kecil, kenapa ? pasti anda tahu tentang hal ini. Angpaw / sangu lah yang menjadikan saya menunggu-nunggu kedatangan Hari Raya Idul FItri. Tapi anehnya, jikalau tradisi ini hanya ada di Indonesia kenapa orang-orang melupakan tentang hari penting umat islam ini ya? Hanya ketika Idul Fitri mereka saling memaafkan, tapi tidak untuk hari biasa. Padahal hari yang fitrah itukan harusnya setiap hari, tidak hanya ketika lebaran saja. Setujukan ? pasti setuju.

Tradisi satu lagi yaitu ketupatan, wah kalau dengar ketupat pasti ingatnya lebaran, asyik ........
ketupat biasanya dibuat ketika lebaran. Ketupat memiliki bentuk yang unik yang dibuat dari janur (gambar di atas). Fungsi ketupat yaitu bisa digunakan untuk menanak nasi dan sebagai hiasan. Ketupat matang berisi beras dan kemudian direbus jadilah ketupat. Kalau mau coba buat, coba kamu tanyakan kepada orang di sekitarmu yang tahu bagaimana cara membuat ketupat. Yang jelas membuat ketupat itu menyenangkan.

Mari kita koreksi diri kita masing-masing agar tercapainya hati yang fitrah demi menuju fitrah-Nya dan sampai dengan selamat. Kami segenap crew blog Radar POMOSDA mengucapkan "minal aidhin wal faidhin, mohon maaf lahir dan batin".